Medan, kini.co.id – Aksi solidaritas untuk wartawan Medan korban kekerasan oleh oknum polisi dan TNI suruhan mafia tanah kembali digelar.
Aksi ini menyusul penganiayaan yang menumpa kontributor INews TV, Adi Palapa Harahap oleh yang dilakukan mafia tanah dan pemilik gudang semen ilegal.
Seperti undangan aksi yang beredar, wartawan akan berkumpul di Warkop Jurnalis, Jalan A H Agus Salim Medan (Belakang Hotel Polonia), Rabu (29/3/2017).
Kemudian aksi akan dilakukan di Air Mancur bundaran Jl Sudirman Medan.
Sebagai informasi, penganiayaan Adi Palapa Harahap terjadi di rumah kontrakan korban, Jl Pasar III, Mabar Hilir, tidak jauh dari SD Pelita pada Kamis (23/3/2017) sekira pukul 21.30 WIB kemarin.
Belasan pria (preman) bersama dua oknum, seorang di duga kuat oknum anggota polisi yang bertugas di Polda Sumut dan seorang anggota TNI AL Lantamal I Belawan mendatangi rumah korban, kemudian melakukan penganiayaan di hadapan isteri korban, anak (6) dan adik ipar korban (27).
Sempat bersembunyi di kamar mandi, Adi Palapa pun diseret oleh para preman itu dan akan dibawa pergi dengan mobil.
Beruntung isteri korban, Eka Siregar (29) berteriak dan berupaya mengahalangi hingga para pelaku pergi.
Sebelum meminggalkan rumah korban, para pelaku memaksa dan mengancam bunuh jika korban tidak melakukan ralat berita.
Penganiayaan disinyalir dipicu kemarahan atas pemberitaan terkait penyerobotan lahan oleh mafia tanah berinisial PS (P Sitorus) yang di backing oknum Sirait yang bertugas di Polda Sumut dan oknum Marinir.
Para pelaku tidak terima atas pemberitaan yang menyebutkan tentang penyerobotan tanah.
Apalagi dalam berita menyinggung keberadaan gudang ilegal pemasok semen di lokasi lahan milik Endang Silaen yang telah dua kali di razia, namun tetap saja beroperasi.
Korban telah membuat Laporan Pengaduan ke Polda Sumut, Jumat (24/3/2917) siang.
Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka memar pada bagian wajah, bibir, kepala dan dada.