JAKARTA, kini.co.id – Usai menggelar deklarasi dukungan politiknya Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo didampingi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno, mengunjungi kantor PBNU untuk bertemu KH Said Aqil Siraj.
Kedatangan mereka beserta tim diterima langsung oleh Kiai Said Aqil Siraj dan beberapa pengurus di salah satu ruangan.
Dalam pertemuan yang berlangsung santai itu, Hary Tanoe duduk di kursi deretan sebelah kanan, dekat dengan Said Aqil. Sementara di samping kanan Hary Tanoe, duduk Anies Baswedan, lalu Sandiaga.
Hary Tanoe kemudian menyampaikan tujuan kunjungannya bersama pasangan Anies-Sandiaga.
Hary Tanoe menjelaskan berbagai pertimbangan kenapa kemudian memutuskan untuk mendukung Anies-Sandiaga di pilkada Jakarta putaran kedua. Menurut dia visi dan misi kepemimpinan pasangan tersebut senada.
“Yang dibutuhkan Jakarta yaitu menata dengan merata,” kata Hary Tanoe kepada Kiai Said Aqil, Selasa (14/3) di PBNU.
Hary menyebutkan saat ini butuh seorang pemimpin yang dimiliki semua. Dan Jakarta membutuhkan hal itu. Sebab jika terus terjadi gejolak, maka menurut Bos MNC Grup itu, dikhawatirkan investasi nggak masuk dan terganggu.
Setelah mendengarkan apa yang disampaikan Hary Tanoe, Said Aqil kemudian berbicara dengan diawali memperkenalkan pengurus yang duduk di sebelah kirinya.
Kiai Said Aqil berpesan agar pilkada dapat dilaksanakan dengan lancar. Dia mendoakan agar pesta demokrasi berlangsung baik.
Kaia Said menyatakan bahwa pertemuan kali ini bukan untuk memberikan dukungan PBNU kepada Anies-Sandi. Melainkan hanya sekedar silaturrahim biasa dalam menyamakan pandangan.
“PBNU tidak bisa memberikan dukungan politik. Ini hanya sekedar silaturrahim. Ada hubungan, menyamakan persepsi menyamakan visi-misi yang pas untuk kepentingan semuanya,” ujar Kiai Said.
Namun demikian, KainSaid mengatakan, dia tidak membatasi warga NU untuk memilih pasangan calon tertentu, bahkan menjadi tim kampanye pasangan calon tertentu juga boleh.
“Apalagi saya, nggak kemana-mana (tidak mendukung paslon tertentu). Saya hanya bisa mendoakan,” ujar Said.
Kiai Said berpesan bahwa hal yang sangat penting agar diperhatikan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta mendatang, yaitu pendidikan dan antisipasi terhadap gerakan radikalisme. Ia menilai bahwa Anies dan Sandi yakin mampu merealisasikan hal itu.
“Kalau pak Anies jadi gubernur, pasti bisa membangun Islam yang moderat. Islam yang bermartabat, bukan Islam yang abal-abal, yang emosional. Islam yang bermartabat dan berbudaya,”
“Dan saya yakin, beliau mantan Rektor, mantan Menteri, intelektual (lulusan) amerika. Saya yakin beliau punya padangan sama lah dengan kita,” ditambahkan Kia Said.